Para peneliti telah mempresentasikan hasil penelitian mereka yang menjelaskan mekanisme tertentu dari konsumsi teh hijau. Dalam hasil penelitian dijelaskan bahwa minum teh hijau dapat menghambat faktor pertumbuhan endotel vaskular dan faktor pertumbuhan hepatosit. Keduanya ini dapat meningkatkan pertumbuhan, migrasi, dan invasi sel tumor.
Pemimpin sekaligus penulis penelitian, Dr. Suzanne Henning mengatakan penelitian mereka menunjukkan bahwa minum enam cangkir teh hijau memengaruhi jaringan dalam prostat. Selain itu, menurutnya, penelitian mereka juga memberikan pengetahuan dalam hal mengurangi risiko penyakit yang sering dialami pria tersebut.
"Penelitian ini menawarkan wawasan baru dalam mekanisme konsumsi teh hjau yang dapat mengurangi risiko kanker prostat dengan mencegah proses peradangan yang berhubungan dengan pertumbuhan kanker prostat," ujarnya, dikutip Naturalnews.
Lebih lanjut, dalam penelitian para peneliti mengamati secara acak orang-orang yang minum enam cangkir teh hijau setiap hari selama tiga sampai delapan pekan. Kemudian, sampel darah dan urine mereka dikumpulkan sebelum dan sesudah suplementasi untuk menguji konsetrasi antigen prostate-specific serum (PSA).
Kemudian, para ilmuwan menemukan bahwa kadar PSA secara signifikan lebih rendah pada akhir penelitian dibandingkan dengan tingkat dasar pada pria yang mengonsumsi teh hijau. Peneliti menyimpulkan, konsumsi teh hijau berhubungan dengan penurunan risiko kanker payudara dan prostat pada wanita dan pria usia parah baya dan dewasa.
"Hasil penelitian ini memberikan konfirmasi agar minum enam cangkir teh hijau setiap hari atau ditambah dengan 800 mg ekstrak teh hijau untuk melindungi dari kanker payudara dan prostat,"
