Sebuah penelitian menemukan, sebagian besar senyawa fenolik yang ditemukan dalam blackcurrant tidak diserap pada awal pencernaan di usus kecil. Oleh karena itu, hal ini mampu menghambat sel-sel kanker usus besar berkembang.
Profesor Derek Stewart dari the James Hutton Institute mengatakan, studi ini menambah bukti yang berkembang tentang bagaaimana faktor-faktor diet dapat membantu mencegah perkembangan kanker usus besar.
"Penelitian ini menunjukkan bahwa blackcurrant pada ukuran porsi normal memberikan komponen polifenol ke dalam usus besar, di mana mereka dapat memberikan efek signifikan terhadap kanker usus besar manusia,"kata Profesor Stewart, dikutip Femalefirst.
Ia menambahkan, tingginya kadar anthocyanin dan vitamin C pada blackcurrant sangat penting untuk kesehatan. Dua jenis antioksidan ini dapat membantu dalam melawan penyakit penting, salah satunya kanker usus besar.
"Blackcurrant saat ini telah disarankan untuk menjaga penuaan dan kesehatan otak, kesehatan saluran kemih dan penglihatan yang sehat serta kanker usus besar,"tambahnya.
